Bunga melambangkan berbagai ungkapan. Mulai rasa cinta hingga belasungkawa [1]. Tidak mengherankan jika bunga memiliki banyak penggemar. Bahkan, beberapa negara menjadikan bunga sebagai ciri khasnya. Sebagai contoh Jepang. Negeri para samurai ini terkenal dengan sebutan negeri bunga sakura.
Bunga Sakura [2]
Selain Jepang, Belanda juga menjadikan bunga sebagai simbol negara. Negeri pengering laut ini memilih bunga tulip sebagai simbolnya. Bunga berkelopak menawan itu memiliki habitat asli di Turki. Meskipun bukan dari Belanda, bunga 6 kelopak ini serasa ditakdirkan berjodoh dengan Belanda. Faktanya, Orang Belanda tergila – gila dengan bunga tulip. Kecintaan ini juga ditunjang dengan iklim serta jenis tanah yang cocok sehingga menjadikan bunga tulip tumbuh subur di Belanda [4].
Taman Bunga Tulip [5]
Tidak hanya mencintai bunga tulip, negeri kincir angin ini memanfaatkannya sebagai komoditas bisnis. Dengan inovasi yang luar biasa, bunga tulip menjadi sumber pendapatan utama bagi perekonomian Belanda. Terbukti, devisa yang diraup sebesar US$ 2,4 miliar hanya dari ekspor bunga tulip. Belanda menguasai 52% pangsa pasar ekspor bunga dunia yang menjadikan negara ini pengekspor bunga terbesar dunia. Untuk mendukung ekspor tersebut, kota Aalsmeer dijadikan sebagai pusat pelelangan bunga terbesar di dunia [6,7,8]
Pelelangan Bunga Aalsmeer [9]
Inovasi Bisnis Bunga
Meskipun sukses, Industri bunga Belanda dikritik akibat emisi hasil penggunaan rumah kaca untuk budidaya bunga. Disebutkan bahwa emisi karbon yang dihasilkan berjumlah 5 kali kebun bunga yang ada di Kenya [10]. Berangkat dari permasalahan ini, Belanda berusaha menciptakan berbagai inovasi dalam rangka meningkatkan kemampuan bisnis bunga belanda.
Bunga menjadi katalis pengembangan teknologi bagi negara ini. Penanggulangan permasalahan emisi rumah kaca diselesaikan melalui teknologi closed greenhouse yang mengadopsi close-loop system. Sistem ini dilakukan dengan menangkap energi panas matahari. Kemudian energi tersebut dipompa ke tanah dan digunakan untuk menghangatkan tanaman serta perumahan. Sistem ini memungkinkan bunga ditanam dengan pupuk dan pestisida yang lebih sedikit karena bunga ditanam dalam air dan rockwool.
Dalam hal bisnis, Belanda memiliki organisasi logistik yang handal. Organisasi tersebut mampu menyalurkan bunga dari lokasi pelelangan di Aalsmeer ke tempat pelanggan dalam jangka waktu yang pendek. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri bagi pengelolaan bisnis bunga belanda.
Belanda juga memberikan standar terhadap terhadap ukuran keranjang bunga serta memberikan sertifikasi lingkungan terhadap bisnis bunga. Berbagai inovasi tersebut menjadikan bisnis bunga belanda lebih ramah lingkungan disamping meningkatkan produktivitas bisnisnya.
Interior rumah kaca [11]
Belajar dari Belanda
Dengan keunggulan Belanda, Indonesia dapat memetik pelajaran. Sebagai negara yang luar biasa, Indonesia dikaruniai luas wilayah yang jauh lebih besar, jenis tanah yang subur serta iklim yang mendukung. 3 hal tersebut menjadi modal utama untuk mengembangkan bisnis bunga juga, terutama bunga khas Indonesia seperti melati dan anggrek. Tidak cukup dengan 3 hal itu saja, diperlukan sumber daya manusia yang unggul untuk mencapai kemajuan seperti Belanda. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan untuk lebih mengembangkan penelitian terkait bunga di Indonesia. Jika diperlukan, putra – putri terbaik Indonesia dikirim untuk belajar di Belanda terutama di bidang teknologi dan bisnis bunga. Selain murah, pendidikan Belanda merupakan salah satu yang terbaik di dunia [12].
Bisnis yg kereenn..
mnurutku, Indonesia bukan brarti gk bisa ngembangin usaha smacam itu lho..
udah banyak budidaya yg dilakukan oleh komunitas pecinta Anggrek.. mreka brhasil membudidayakan Anggrek yg indah” dan mnjadikannya lahan bisnis jg..
Selain itu, metode yg digunakan jg udah ckup canggih mlalui kultur jaringan, spt yg dlakukan ma dosenku yg d IPB..hhe (dkit promosi,hhe)
kita punya Borneo island, yg kekayaan alam spt ke-endemikan bunga” Anggrek bnyak ditemukan di hutannya..
yg perlu kita lakukan adalah melestarikan kekayaan alam kita itu di alamnya, kemudian dpat memanfaatkannya dgn cara budidaya tnpa menghabiskan spesies yg ada di alamnya..:) setelah itu, terserah qta mw dkembangkan melalui bisnis atau hanya sekedar hobby.. 🙂
Hmm, gitu ya
oke2, makasih masukannya indira 🙂
Lagi2 bicara kebijakan mas hakim ini.. Wkwkwk
Good article..
dampak tugas akhir, hahaha
no comment
Hakim, skrng di Perancis lg musim salju y, abis tu musim semi deh, kalo sempat, tolong update-in foto bunga2 yg ada di Perancis jg ya, selagi dirimu ada disana..hhe 🙂
makasih..